Yanuar Aditya bio photo

Yanuar Aditya

Dota & Volvo Cars

Email Twitter LinkedIn Instagram Github Steam


Tahun ini, Indonesia punya 2 pemain tunggal putra di top 10 BWF, 3 ganda putra dan satu ganda campuran dan tidak satupun nama di bagian tunggal ataupun ganda putri. Ganda putra selalu menjadi andalan dengan 3 pasangan ada di top 10 dengan Kevin Sanjaya Sukamuljo & Marcus Fernaldi Gideon memuncaki ranking 2 tahun terakhir ini.

Sekilas memang sepertinya tidak ada problem mencari talenta dan bakat di sektor putra, tapi beberapa tahun terakhir ini memang Indonesia seperti libur panjang dalam mengisi top rank sektor putri. Yah, tapi memang mau berharap tinggi juga susah karena jaman sekarang talent-talent muda badminton Indonesia pasti lebih milih jadi someone else daripada lanjut main badminton. Tapi ini cuman sarkasme saya saja sih, mungkin di dalam Pelatnas sebenarnya banyak banget talent-talent terbaik dari seluruh penjuru Indonesia sedang berlatih keras menjadi pilihan negara di tiap kalender kompetisi BWF.

But, menurut hemat saya, badminton itu kombinasi antara skill, fisik dan mental. Skill dan fisik jelas dilatih dari sehari-hari di gym dan sparring, tapi mental harus ditempa dengan pengalaman bertanding di level yang sangat kompetitif. Carolina Marin sadar, dia mempunya fisik dan skill di atas rata-rata pemain badminton putri, tapi dengan bermain di level Eropa, Marin tidak akan pernah bisa mendapat lawan yang lebih tinggi. Karena itu, dia berlatih intensif di pelatnas Indonesia, Malaysia, Thailand dan China. She literally always aimed to be the best, and learn also from the best. Dan Marin akhirnya berhasil menjadi dia sekarang ini, absolutely fantastic achievement Marin.

Di saat saya nulis post ini, All England 2019 sudah mencapai tahap final. Hanya tersisa ganda putra Indonesia di partai final, sisanya ludes di partai-partai sebelumnya. Semoga Hendra & Ahsan berhasil juara dan mengharukan nama Indonesia sekali lagi di kancah dunia.

Go Indonesia!